Tuesday, September 22, 2009

Seorang Pemburu


Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal ingin membawa hasil buruan yang paling besar,iaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak menggunakan anjing pelacak atau jaring penjerat, tetapi menunggu di sebalik pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor burung yang besar terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di hadapan si pemburu itu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, burung itu pasti dapat diperolehnya, tetapi si pemburu itu berfikir, "Ah, untuk apa menyusahkan diri dengan seekor burung itu? Apakah ertinya burung itu jika dibandingkan seekor rusa besar yang aku inginkan?"

Tidak lama kemudian, seekor kancil melewatinya. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat pada hujung tombaknya tetapi dia berfikir, "Ah, hanya seekor kancil, bukan makanan yang aku inginkan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu, tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekati, pemburu itu pun mula siap sedia,tetapi ternyata, ah... kijang. Dia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah dia menunggu, tetapi tidak ada seekor rusa pun yang melewatinya, sehingga dia tertidur.

Setelah hari sudah senja, rusa yang ditunggu menghampirinya. Rusa itu sempat berhenti di hadapan pemburu itu, tetapi dia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, dia terkejut. Spontan dia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusa itu pun terkejut dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Hasilnya dia pulang tanpa membawa sebarang hasil.

Banyak orang yang mempunyai idealisme yang terlalu besar untuk memperolehi sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang mustahil dan bicaranya pun terkadang sulit untuk difahami. Tawaran dan kesempatan kecil dibiarkan begitu saja, tanpa berfikir bahawa mungkin di dalamnya dia akan memperoleh sesuatu yang berharga. Kebanyakan orang seperti itu menelan pil pahit tetapi akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup yang mengharapkan seorang gadis cantik atau jejaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna pada zahir dan batin tetapi harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

No comments:

Post a Comment